malu adalah salah satu cabang Iman.berikut ini adalah beberapa hadist tentang malu
Berkata Imam Bukhori :
24 – حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ
بْنُ أَنَسٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَرَّ عَلَى رَجُلٍ
مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ
الإِيمَانِ »
Hadits no. 24
“Haddatsanaa Abdullah bin Yusuf ia berkata, akhbaronaa Malik bin Anas
dari Ibnu Syihaab dari Saalim bin Abdullah dari Bapaknya bahwa
Rosulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam melewati seorang sahabat Anshor
yang sedang marah kepada saudaranya karena ia pemalu, Nabi bersabda
kepadanya : “Biarkan ia, sesungguhnya malu bagian dari Iman”.
Umul Mukminin Aisyah Rodhiyallohu ‘Anhu mensifati suaminya yang mulia
Rosulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dengan orang yang sangat
pemalu, sehingga tatkala para sahabat menunggu-nunggu waktu makan
Rosulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, Allah menurunkan ayat hijab,
Firman-NYa :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا
أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ
إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا
مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ
فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ وَإِذَا
سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ
أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا
رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا
إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi
kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu
waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan
bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang
percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu
Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu
(menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan)
kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.
Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak
boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini
isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya
perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah”. (QS. Al Ahzaab
(33) : 53).
Malu tidak menghalangi sebagian Shohabiyah wanita untuk meminta fatwa
kepada Rosulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam berkaitan dengan masalah
kewanitaan. Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata sebagaimana dalam riwayat
Imam Muslim (no. 776) :
نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الأَنْصَارِ لَمْ يَكُنْ يَمْنَعُهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِى الدِّينِ
“Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshor, malu tidaklah menghalangi mereka untuk mempelajari agamanya”.
Malu juga membawa kebaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim (no. 166), Rosulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ ». قَالَ أَوْ قَالَ « الْحَيَاءُ كُلُّهُ خَيْرٌ »
“Malu itu baik semuanya atau Malu itu semuanya baik”.
Malu dapat mengantarkan pelakunya mendapatkan Jannah, Imam Tirmdzi
mengeluarkan hadits (no. 2140) yang beliau katakan hasan Shohih
haditsnya dan juga Imam Ibnu Majah (no. 4324), bahwa Nabi Shollallohu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ وَالإِيمَانُ فِى الْجَنَّةِ وَالْبَذَاءُ مِنَ الْجَفَاءِ وَالْجَفَاءُ فِى النَّارِ »
“Malu termasuk keimanan dan Iman tempatnya di jannah, sedangkan kekejian
adalah kekeringan (kaku) dan kekeringan tempatnya di neraka”.
Malu adalah akhlaknya agama Islam. Imam Ibnu Majah mengeluarkan hadits
(no. 4321) yang dihasankan oleh Syaikh Albani, bahwa Nabi Shollallohu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
« إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا وَخُلُقُ الإِسْلاَمِ الْحَيَاءُ »
“Sesunggunya setiap agama terdapat akhlak dan akhlaknya Islam adalah malu”.
Malu jika dikenakan pada seseorang akan menghiasinya menjadi indah. Imam
Tirmidzi (no. 2106) dan Imam Ibnu Majah (no. 4325) mengeluarkan hadits
yang dishohihkan oleh Syaikh Albani, bahwa Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda :
« مَا كَانَ الْفُحْشُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ وَمَا كَانَ الْحَيَاءُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ »
“Tidaklah kekejian terdapat pada sesuatu kecuali ia akan memperjeleknya,
sedangkan tidaklah malu terdapat pada sesuatu kecuali ia akan
memperindahnya”.
semoga bermanfaat
Hadits yang paling atas itu yang betul no 23 ata 24 ?
BalasHapushttp://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/cari_hadist.php?imam=bukhari&keyNo=23&page=1
Top 10 Casino Sites to Play Real Money Games for Real Money
BalasHapusTop 10 Casino Sites to Play Real Money Games for Real Money · 1. Red 슈어 벳 Dog Casino – 부산건마 Best nextbet Live Dealers · 2. Cafe Casino – Best Overall Casino · 3. 바카라 시스템 배팅법 InterTops – Best pcie 슬롯 for